Pages

Banner 468 x 60px

 

Kamis, 08 November 2018

Kesempatan Berkarir di Jepang ,Pemerintah Jepang membutuhkan kurang lebih 500 Tenaga Perawat Pertahun

1 komentar




Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Jepang terjalin dengan baik dibuktikan dengan adanya kerjasama program pemagangan pekerja imigran Indonesia di Jepang yang memperoleh pendapatan besar.

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan menilai kerja sama dengan Jepang sangat menjanjikan. Hal itu didasari program pemagangan pekerja imigran Indonesia di Jepang yang memperoleh pendapatan besar.

"Pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat apabila mereka telah lulus ujian perawat bisa memperoleh pendapatan bulanan sekitar 280 ribu yen (setara 35 juta)," ungkap Direktur Pengembangan Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Roostiawati, dalam keterangan tertulis, Senin (5/11/2018)


Roostiawati yang melakukan kunjungan kerja Tim Pengawas Pekerja Migran Indonesia di Tokyo, Jepang itu menjelaskan perawat yang telah lulus ujian nasional Jepang (registered nurse Jepang) bisa bekerja di Jepang sampai dengan pensiun dan diizinkan membawa keluarganya.

"Skema ini merupakan kerja sama antar pemerintah sehingga risiko kerja amat minim. Kerja sama yang tertuang dalam Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) telah berlangsung selama 10 tahun," ujar Roostiawati.


Pemerintah Jepang, lanjut Roostiawati, membutuhkan setidaknya sekitar 500 orang Caregiver (di Jepang disebut Kaigofukushishi) setiap tahunnya.

Kebutuhan itu sulit dipenuhi dari pasar tenaga kerja di dalam negeri Jepang sendiri dengan populasi lanjut usia di sana yang sangat besar, yakni penduduk usia di atas 100 tahun jumlahnya sudah mencapai 15 ribu orang.

Direktur Pemagangan Kemnaker, Asep Gunawan, menegaskan bahwa siswa pemagangan yang berada di Jepang bukan bagian dari pekerja migran Indonesia.

"Syarat mengikuti pemagangan di Jepang cukup mudah, lulusan SMK bisa, namun harus dibedakan antara pekerja Migran Indonesia dengan pemagangan," terang Asep.

Asep menjelaskan bahwa skema pemagangan mewajibkan siswa kembali ke Indonesia. Perkara dia kembali lagi ke Jepang dan menjadi pekerja migran Indonesia setelah lulus, hal itu persoalan lain.

"Penyelenggaraan pemagangan ke Jepang oleh Kemnaker telah berlangsung sejak 1993, dan melalui program ini telah diberangkatkan sebanyak 73.990 orang peserta," jelas Asep.

Sementara itu, permintaan magang untuk care workers di Jepang diperkirakan mencapai 550 ribu orang sampai dengan 2025. (mul/ega)

 (dikutip dari detik.com Senin, 05 Nov 2018 21:35 WIB) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4288890/peluang-kerja-di-jepang-menjanjikan-perawat-ri-digaji-rp-35-juta?_ga=2.125508938.1399894374.1541662982-1081216585.1541662982
Read more...

Rabu, 07 November 2018

PRE PLANNING PERTEMUAN MMD I

0 komentar

PRE PLANNING
PERTEMUAN MMD I
KEBAYANAN 1 KELURAHAN BONAGUNG
KECAMATAN TANON SRAGEN







A.    Latar Belakang
Masalah kesehatan di masyarakat umumnya disebabkan karena rendahnya tingkat sosial ekonomi, pengetahuan, sehingga mengakibatkan ketidak mampuan khususnya dalam bidang kesehatan dan keperawatan dalam memelihara    diri    mereka    sendiri  (self care), keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan TOMA, TOGA, dan Kader Kesehatan di wilayah Kebayanan 1, Bonagung, Tanon, Sragen. Diperoleh beberapa informasi tentang masalah lingkungan, lansia, dan perumahan di kelurahan bonagung kurang memenuhi kriteria sehat yang dimungkinkan dapat mmempengaruhi masalah kesehatan umumnya di wilayah tersebut.
Untuk mengatasai masalah yang muncul di atas tidak hanya dapat diatasi oleh pemerintah daerah setempat atau instansi terkait lainnya, tetapi mutlak perlu peran serta masyarakat.
Peran serta masyarakat dibutuhkan karena sistem pembangunan nasional adalah sistem pembangunan oleh seluruh bangsa, kesehatan merupakan kebutuhan dan hak oleh setiap insan agar dapat menjalani hidup yang produktif, masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan untuk berperan aktif dan berswadana dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
Dengan merujuk pada penjelasan di atas, maka untuk memperlancar upaya mengatasi masalah kesehatan yang ada diperlukan peran serta masyarakat yang ada dalam bentuk kelompok kerja kesehatan (POKJAKES). Adapun alasan lain mengadakan pertemuan pertama adalah untuk sosialisasi, menggali masalah kesehatan secara umum yang ada di wilayah Kebayanan 1 Kelurahan Bonagung, Tanon, Sragen.



B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan pertama, terbentuk kelompok kerja kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kebayanan 1 Kelurahan Bonagung, Tanon, Sragen.
2.      Tujuan kusus
Setelah dilakukan pertemuan pertama terbentuk  :
-    Kelompok kerja kesehatan yang timbul dari kesadaran dan keinginan masyarakat setempat.
-    Kelompok kerja kesehatan dapat menjadi motor penggerak bagi upaya pembangunan kesehatan di wilayah Kebayanan 1 Kelurahan Bonagung, Tanon, Sragen.
-    Kelompok kerja kesehatan dapat bekerja sama dengan instansi kesehatan maupun non kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan warga di wilayah Kebayanan 1 Kelurahan Bonagung, Tanon, Sragen.
-    Kelompok kerja kesehatan dapat mengetahui tindakan atau kegiatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya.
-    Terbina hubungan yang baik antara mahasiswa dan masyarakat.
-    Tergali masalah-masalah kesehatan di wilayah Kebayanan 1 Kelurahan Bonagung, Tanon, Sragen.

C.    Sasaran
Sasaran kelompok kerja kesehatan adalah anggota warga di wilayah Kebayanan 1 Kelurahan Bonagung, Tanon, Sragen.

D.    Strategi Pelaksanaan
Metode :
-          PENKES
-          Diskusi
-          Tanya jawab
Setting  :
-          Tempat      : Rumah Bp Suwarno ( Lurah Bonagung, Tanon, Sragen )
-          Waktu       : pukul 19.00 sampai selesai
-          Kondisi : Pertemuan pengurus di wilayah Kebayanan 1 Kelurahan Bonagung, Tanon, Sragen.
Setting Tempat

2
 

1
 


 

3
 


 



 



 


 



 

 

 











Keterangan :
1.      Penyaji : 1. Hendras Jatmiko
   2. Reni Anggraini
2.       Pembimbing :
a.       Bu Suharti S.KM, M.Kes
b.      Bp. Sudaryanto S,Kep.,Ns
3.      Moderator :
a.       Fitri Erawati
b.      Yunita  Susanti
4.      Fasilitator :
a. Galuh ari
b. Sri Rahayu
c. Eka Istiqomah
5.      Warga, TOMA, dan TOGA
7.      Notulen
a. Alifa Alim A.
b. Anggi Nur A.
c. Erlisa Febria R.
E. Tahap Kegiatan
No
Tahap
Kegiatan
Kegiatan
Mahasiswa
Kegiatan
Masyarakat
Media
Waktu
1












2
Persiapan












Pelaksanaan
Pembukaan


Pembacaan ayat suci Al Qur’an



Sambutan











Inti

















Penutup
-          Pembuatan pre planning MMD I
-          Pembuatan undangan
-          Pendekatan dan pembagian undangan ke TOMA, remaja, kader
-          Menyiapkan media
-          Pembukaan



Membacakan ayat suci



-          Sambutan kepala desa

-          Sambutan CI Lahan

-          Sambutan bidan desa

-          Sambutan RT


-          Perkenalan institusi

-          Perkenalan anggota kelompok

-          Memaparkan tujuan MMD I

-     Memaparkan waktu PBL
-     Rencana kegiatan selama satu bulan

-          Kesimpulan

-          Penutup
-  Menyiapkan tempat
-  Membantu mahasiswa menghubu-ngi TOMA, remaja dan kader





Membuka acara







Mendengar dan berperan aktif, tanya jawab


























Memimpin do’a


Undangan
Alat tulis











Sound System


Sound system



Sound system

















TOA
LCD















TOA
1 hari












20 menit



5 menit




30 menit

















60 menit

















10 menit




F. Susunan Acara
1.   Pembukaan
-          Pembukaan
-          Penjelasan Tujuan MMD I
-          Sambutan ketua panitia
-          Sambutan Bapak Ketua RT
-          Sambutan Bapak Ketua RW
-          Sambutan dari  pihak puskesmas
-          Sambutan dari dosen AKPER YAPPI SRAGEN
2.         Inti
-          Mengidentifikasi masalah kesehatan
-          Penyampaian materi POKJAKES
-          Sosialisasi POKJAKES
-          Memaparkan SMD
-          Merencanakan MMD II
-          Tanya jawab
3.   Penutup
-          Kesimpulan
-          Istirahat
-          Penutup

G. Uraian Tugas
1.      Ketua : Hendras Jatmiko
Bertanggung jawab dan mengkoordinasi terlaksananya dan berhasilnya Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD) di wilayah Kebayanan 1, Bonagung, Tanon, Sragen
2.      Wakil : Fitri Era
   Bersama ketua bertanggung jawab dan mengkoordinasi terlaksananya dan berhasilnya MMD I di wilayah Kebayanan 3, Bonagung, Tanon, Sragen
3.      Sekretaris  : Erlisa Febria Rosita dan Alifa Alim A.
   Mengagendakan seluruh proses dan hasil MMD I
4.      Humas : Galuh Ari W.
   Mengkoordinasi dalam membina hubungan baik dengan TOGA, TOMA dan pengurus RW serta kader
5.      Moderator : Fitri Era dan Yunita Susanti
    Sebagai moderator
6.      Presentator : Hendras Jatmiko dan Reni Anggraini
Mengidentifikasi masalah, penjelasan Pokjakes, sosialisasi Pokjakes dan penyampaian SMD.
7.      Observer : Alifa Alim A.dan Inggar Dwi K.
Mengamati dan menilai jalannya kegiatan serta mengevaluasi kegiatan sesuai standar.
8.      Notulen : Erlisa Febria R. dan Anggi Nur A.
Bertanggung jawab mengagendakan seluruh proses dan hasil MMD I.
9.      Konsumsi : Anis Agustiani dan Dina Setyaningsih
Bertanggung jawab tersedianya konsumsi peserta MMD I.
10.  Perlengkapan : Elsa Dwi S. dan Gisza Ardana A.
Bertanggung jawab mempersiapkan tempat dan peralatan yang dibutuhkan saat   MMD I
11.  Bendahara : Eka Istiqomah
   Bertanggung jawab sebagai pemegang keuangan kas kelompok dan mengagenda catatan pemasukan dan pengeluaran keuangan.
H. Kriteria Evaluasi
1.      Struktur
-          Media tersedia lengkap dan berfungsi
-          Pre Planning telah dibuat
-          Undangan terbuat
2.      Proses
Dapat berjalan sesuai waktu, tempat dan berjalan sesuai dengan yang disepakati antara mahasiswa dan masyarakat.
3.      Hasil
-          Diharapkan 80 % undangan hadir
-          Masyarakat mengetahui tujuan dan pelaksanaan praktik komunitas.
-          Masyarakat mau bekerjasama dengan mahasiswa dengan melalui pokjakes.

KELOMPOK KERJA KESEHATAN
( POKJAKES )

A.    PENGERTIAN
Kelompok kerja kesehatan adalah lembaga swadaya masyarakat yang bekerja secara sukarela dibidang kesehatan di wilayah Kelurahan, RW, RT yang bertugas mengkoordinir kegiatan kesehatan di wilayah tersebut.

B.     TUJUAN POKJAKES
Untuk mencapai, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara mandiri.

C.    MANFAAT
1.      Masyarakat mengetahui masalah kesehatan yang ada di lingkungan.
2.      Masyarakat mampu merumuskan masalah yang ada dan merencanakan pemecahannya sesuai sumber daya yang ada.
3.      Masyarakat akan puas karena merasa upaya penyelesaian yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan bersama.
4.      Dapat mengembangkan kemampuan dan sikap positif serta motifasi masyarakat untuk hidup sehat atas dasar swadaya masyarakat.

D.    SASARAN TUGAS
1.      Kesehatan ibu dan anak
2.      Kesehatan anak remaja
3.      Kesehatan lansia
4.      Kesehatan lingkungan

E.     BENTUK PELAYANAN
1.      Promotif ( peningkatan kesehatan )
a.       Penyuluhan – penyuluhan tentang kesehatan
b.      Pengembangan dan pembinaan olah raga
c.       Penggerakan dan kebersihan lingkungan
d.      Penggerakan makanan tambahan bergizi untuk BALITA, lomba balita sehat
2.      Preventif ( pencegahan )
a.       Peningkatan balita
b.      Pemeriksaan balita bekerja sama dengan institusi kesehatan
c.       Penyelenggaraan dan pemantauan imunisasi bagi balita dan anak sekolah bekerja sama dengan puskesmas
d.      Pemeriksaan lansia rutin menggunakan KMS

F.     PENGORGANISASIAN
1.      Struktur Organisasi Tingkat RT






2.      Uraian tugas
a.       Ketua.
1)      Mengkoordinir seluruh kegiatan pokjakes.
2)      Memimpin pertemuan rutin pokjakes.
3)      Membagi tugas kegiatan pokjakes kepada anggota.
4)      Membantu anggota pokjakes dalam melaksanakan kesehatan, menghimpun dana.
5)      Mengkoordinir pengumpulan dana untuk kegiatan pemberian makanan tanbahan tiap posyandu.
6)      Memantau keaktifan kader.
7)      Mengadakan penyelenggaraan kader bersama dengan puskesmas.
b.      Sekretaris
1)      Mencatat seluruh kegiatan pokjakes dari laporan masing – masing seksi.
2)      Membuat laporan hasil kegiatan pokjakes secara berkala yang dilaporkan pada ketua RW dan masyarakat.
3)      Mengurus surat menyurat dan kearsipan.
4)      Menyelenggarakan pertemuan.
c.       Bendahara
1)      Menghimpun seluruh dana yang masuk dan keluar.
2)      Mencatat pemasukan dan pengeluaran.
3)      Membuat laporan keuangan rutin tiap bulan.
4)      Melaporkan kepada anggota.
d.      Kesehatan ibu dan balita
1)      mengkoordinir kegiatan posyandu.
2)      Membuat rekapitulasi data dari hasil kegiatan posyandu. Mengkoordinir pengumpulan dana untuk kegiatan pemberian makanan tambahan tiap posyandu.
3)      Memantau keaktifan kader.
4)      Mengadakan penyelenggaraan kader.
e.       Kesehatan Lansia
1)      Mengadakan penjajakan untuk pembentukan bina kesehatan lansia.
2)      Membentuk kader kesehatan dan menyelenggarakan penataan kader bekerjasama dengan puskesmas.
3)      Mengkoordinir senam lansia masing – masing wilayah.
4)      Menyelenggarakan screening awal kesehatan lansia bekerjasma dengan puskesmas.
f.       Kesehatan Remaja
1)      Membuat program kerja tahunan.
2)      Bekerjasama dengan karang taruna mendata ulang jumlah remaja.
3)      Membentuk kader – kader kesehatan remaja bersama karang taruna.
4)      Menyelenggarakan kegiatan – kegiatan :
a)      Olah raga
b)      Penyuluhan – penyuluhan tentena kesehatan
c)      Seminar – seminar tentang kesehatan
5)      Mengadakan screening urin dan darah terhadap pemakaian narkoba bersama karang taruna bila memungkinkan.
6)      Membina remaja – remaja bermasalah jika ada.
g.      Seksi Kesehatan Lingkungan
1)      Membuat program kerja tahunan.
2)      Mengadakan pemetaan ulang tiap RT lengkap dengan sarana dan prasarana yang ada bersama ketua RT.
3)      Mengidentifikasi masalah – masalah kesehatan yang ada bersama ketua RT.
4)      Mengadakan musyawarah RW / RT untuk membahas masalah – masalah kesehatan lingkungan.

Read more...

Kesempatan Berkarir di Jepang ,Pemerintah Jepang membutuhkan kurang lebih 500 Tenaga Perawat Pertahun

Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Jepang terjalin dengan baik dibuktikan dengan adanya kerjasama program pemagangan pekerja imigra...