(MMD)
'
A. DESKRIPSI SINGKAT
Materi Pelatihan Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat ini disusun
untuk membekali para kader dan tokoh masyarakat di Desa/Kelurahan Siaga. Metode
yang digunakan adalah ceramah, simulasi, diskusi kelompok, praktek di kelas,
pleno, dan permainan dengan prinsip belajar orang dewasa yang lebih
mengedepankan pengalaman dengan tahapan, mulai peserta mengalami, mengungkapkan
pikiran dan perasaan sampai mampu menganalisis sendiri keberhasilan dan
kegagalan dari tugas kelompok yang diberikan oleh fasilitator yang pada
akhirnya peserta mampu melakukan generalisasi pada situasi dan kondisi di
lapangan. Prinsip pemberdayaan masyarakat yang meliputi bagaimana
menumbuh-kembangkan kemampuan masyarakat, menumbuhkan dan atau 4 mengembangkan
peran serta masyarakat, mengembangkan semangat gotong royong dalam pembangunan
kesehatan, bekerja bersama di masyarakat, menggalang kemitraan dengan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang ada di
Desa/Kelurahan serta penyerahan pengambilan keputusan sepenuhnya diserahkan
kepada masyarakat. Strategi pemberdayaan masyarakat yaitu meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah
disediakan oleh pemerintah, mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat serta
mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat secara
terbuka dan transparan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan di tingkat
Desa/Kelurahan yang didukung oleh semua komponen terkait di tingkat
Kecamatan/Puskesmas, sesuai dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dalam
pembentukan Desa/Kelurahan Siaga.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
memfasilitasi penggerakan dan pemberdayaan masyasarakat dalam mengawali gerakan
pembentukan dan pengembangan Desa/Kelurahan Siaga.
2.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan Identifikasi Masalah Kesehatan
b. Menjelaskan Pertemuan Tingkat Desa (PTD)
c. Menjelaskan Survei Mawas Diri (SMD)
d.
Menjelaskan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
C. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
1. Identivikasi Masalah Kesehatan
2. Pertemuan Tingkat Desa (PTD)
3. Survei Mawas Diri
4. Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)
D. PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Pemberdayaan Masyarakat Adalah
segala upaya fasilitasi yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan kemampuan
masyarakat dalam menemukan, merencanakan dan memecahkan masalah, menggunakan
sumber daya atau potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan
tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat. Pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
dengan demikian pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian
merupakan hasil, karenanya kemandirian 6 masyarakat dibidang kesehatan bisa
diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang
ada di masyarakat, kemudian merencanakan dan melakukan cara pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat tanpa tergantung pada bantuan dari luar.
2. Pembinaan Peran Serta Masyarakat Adalah salah satu upaya pengembangan
yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan pemberdayaan masyarakat
melalui model persuasif dan tidak memerintah, untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, perilaku dan mengoptimalkan kemampuan masyarakat dalam menemukan,
merencanakan dan memecahkan masalah. Pembinaan lokal merupakan serangkaian langkah
yang diterapkan guna menggali, meningkatkan dan mengarahkan peran serta
masyarakat setempat.
2.
Pemberdayaan Keluarga Adalah salah satu upaya
fasilitasi yang bersifat tidak memerintah guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah, merencakan dan
mengambil keputusan untuk melakukan pemecahannya dengan benar, tanpa atau
dengan bantuan dari pihak lain. Pemberdayaan keluarga dibidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian keluarga dalam menemukan masalah kesehatan yang ada
dalam keluarga, kemudian mampu merencanakan dan mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah kesehatannya sendiri tanpa atau dengan bantuan orang lain.
Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di
bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun keluarga adalah melalui pendekatan
komunikasi-informasi-edukasi (KIE).
4. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
a. Tujuan Umum Meningkatnya kemandirian masyarakat
dan keluarga dalam bidang kesehatan sehingga masyarakat dapat memberikan andil
dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
b. Tujuan
Khusus
• Meningkatnya pengetahuan
masyarakat dalam bidang kesehatan
• Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam
pemeliharaan dan peningkatan derajat
kesehatannya sendiri
• Meningkatnya pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan oleh masyarakat
• Terwujudnya pelembagaan upaya kesehatan
masyarakat di lapangan
E. URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN 1
1 .IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
Langkah awal
yang dilakukan dalam penggerakan pemberdayaan masyarakat untuk membentuk dan
mengembangkan Desa/Kelurahan Siaga adalah identifikasi masalah kesehatan dengan
menitik beratkan pada masalah penyakit, lingkungan dan perilaku. Identifikasi
masalah kesehatan dapat dilakukan melalui pengumpulan data sekunder di
Puskesmas dan kantor Desa/Kelurahan setempat atau melalui pengumpulan data
dengan metode observasi partisipatif, diskusi kelompok terarah dan
survei/kunjungan rumah dengan menggunakan kuesioner. Informasi yang diperlukan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan adalah sebagai berikut :
• Penyakit/nama
penyakit
• Penyebab
penyakit menurut Puskesmas
• Penyebab
penyakit menurut masyarakat
• Perilaku
masyarakat yang dapat mengakibatkan sakit
• Perilaku
masyarakat yang bisa mencegah timbulanya penyakit
• Lingkungan
yang menyebabkan timbulnya penyakit
• Lingkungan
yang bisa mencegah timbulnya penyakit
• Cara mencegah
agar orang tetap sehat dan tidak sakit
• Cara mencegah
agar penyakit tidak menular
• Apa yang bisa
dilakukan oleh tiap keluarga agar terhindar dari penyakit
• Apa yang bisa
dilakukan oleh pemuka masyarakat agar wilayahnya terhindar dari penyakit.
• Dan lain-lain
F. TUJUAN MMD
Masyarakat
mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan
melalui pelaksanaan desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
POKOK BAHASAN 2
2.PERTEMUAN TINGKAT DESA
Pertemuan tingkat Desa/Kelurahan merupakan langkah awal
dari kegiatan pembinaan di tingkat Desa/Kelurahan.
1.
Tujuan PTD :
a.
Dikenalnya konsep desa siaga sebagai salah satu
upaya penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
b.
Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan
dan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
.
c.
Dikenalnya masalah penyakit, lingkungan dan
perilaku yang menyebabkan masalah kesehatan
d.
d. Diperolehnya kesepakatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui pengembangkan Desa/Kelurahan menjadi Desa
Siaga.
2. Tempat pertemuan Tempat pertemuan sebaiknya
di desa, dengan memilih balai desa atau tempat lain yang bisa menampung kurang
lebih 20 - 30 orang peserta.
3. Peserta pertemuan a. Peserta
tingkat kecamatan
• Camat
• TP-PKK kecamatan
• Kepala Puskesmas
• Staf Puskesmas
• Diknas
• Departemen Agama
b. Peserta tingkat desa
•
Kepala Desa
• TP-PKK Desa
• Sekdes
• BPD
• Tokoh Agama
• Tokoh masyarakat/Guru.
4. Waktu Waktu pertemuan hendaknya disesuaikan
dengan kesediaan dan kondisi desa yang bersangkutan, agar memungkinkan semua
yang diundang dapat hadir serta cukup memberikan ksesempatan untuk tercapainya
tujuan pertemuan tingkat desa.
5. Pelaksanaan
a. Kepala Desa/Kelurahan yang
mengundang para peserta pertemuan tingkat desa.
b. Pertemuan dibuka oleh kepala Desa/Kelurahan
dengan memperkenalkan para hadirin dan menjelaskan maksud dan tujuan serta
acara pertemuan
c. Kepala desa
mempersilahkan camat/wakilnya untuk memberikan sambutan atau arahan dalam pertemuan.
d. Kemudian
kepala Puskesmas/Petugas Promosi kesehatan Puskesmas/ Tokoh masyarakat sebagai
pembicara dan menjelaskan tentang masalah kesehatan hasil observasi masalah
kesehatan dan perlunya Desa Siaga yang meliputi latar belakang, tujuan dan cara
pelaksanaan serta pentingnya dukungan masyarakat dalam program tersebut.
e. Selanjutnya diskusikan bersama tentang
langkah kegiatan berikutnya, khususnya tentang survei mawas diri, musyawarah
masyarakat desa, waktu pelaksanaan survei dan kelompok yang akan melakukan
survei, serta ditentukannya waktu untuk mengadakan musyawarah masyarakat desa
POKOK BAHASAN 3
3.SURVEI MAWAS
DIRI
(SMD) Survei Mawas Diri adalah
kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masyaralah kesehatan yang
dilakukan oleh kader dan tokok masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala
Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa).
1. Tujuan SMD :
a. Dilaksnakannya pengumpulan
data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah
kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat.
c.
Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalah kesehatan.
d.
Dperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.
2. Sasaran
Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau menetapkan
sampel rumah dilokasi tertentu (± 450 rumah) yang dapat menggambarkan kondisi
masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di desa/kelurahan.
3. Lokasi SMD dilaksanakan di
desa/kelurahan terpilih
4. Pelaksana
SMD dilaksanakan oleh kader dan tokoh masyarakat atau sekelompok warga masyarakat yang telah ditunjuk pada
pertemuan tingkat desa.
5. Waktu Waktu SMD dilaksanakan sesuai dengan
hasil kesepakatan pertemuan tingkat desa/kelurahan.
6. Cara Pelaksanaan
a. Petugas Puskesmas, Bidan di desa dan
kader/kelompok warga yang ditugaskan untuk melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi :
• Pengenalan instrumen (daftar
pertanyaan) yang akan dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah
kesehatan.
• Penentuan sasaran baik jumlah
KK ataupun lokasinya
• Penentuan cara memperoleh
informasi masalah kesehatan dengan cara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan.
b. Pelaksana
SMD Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk melaksanakan
SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan di desa mengumpulkan informasi
masalah kesehatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
c. Pengolahan Data Kader, tokoh masyarakat dan
kelompok warga yang telah ditunjuk mengolah data SMD dengan bimbingan petugas
Puskesmas dan bidan di desa, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah
kesehatan untuk selanjutnya merumuskan perioritas masalah kesehatan, lingkungan
dan perilaku di desa/kelurahan yang bersangkutan.
POKOK BAHASAN 4
4 : MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
MMD adalah
pertemuan seluruh warga desa/kelurahan atau warga masyarakat yang mewakili
semua komponen masyarakat di desa/kelurahan untuk membahas hasil survei mawas
diri dan merencanakan upaya penanggulangan masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku yang diperoleh dari hasil survei mawas diri.
1. Tujuan MMD :
a. Masyarakat
mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.
b.
Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui penggerakan
dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.
c. Masyarakat
membentuk forum Desa/Kelurahan Siaga dan menetapkan Poskesdes sebagai
koordinator pelaksanaan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
d. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk
menanggulangi masalah kesehatan di wilayahnya.
e. Mempersiapkan pelatihan kader dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam mengembangkan Desa Siaga
dan operasional Poskesdes.
2. Tempat pertemuan Tempat
pertemuan sebaiknya di desa, dengan memilih balai desa atau tempat lain yang
bisa menampung kurang lebih 20 - 30 orang peserta.
3. Peserta pertemuan
a. Peserta tingkat
kecamatan
• Camat
• TP-PKK kecamatan
• Kepala Puskesmas
• Staf Puskesmas
• Diknas
• Departemen Agama 14
• Lintas sektor terkait
b. Peserta tingkat desa
• Kepala Desa
• TP-PKK Desa
• Sekdes
• BPD
• Tokoh Agama
• Tokoh masyarakat/Guru
4. Waktu Waktu pertemuan segera setelah SMD
atau disesuaikan dengan kesediaan dan kondisi desa/kelurahan yang bersangkutan,
agar memungkinkan semua yang diundang dapat hadir serta cukup memberikan
ksesempatan untuk tercapainya tujuan musyawarah masyarakat desa.
5. Pelaksanaan
a. Kepala Desa/Kelurahan yang
mengundang para peserta MMD.
b. MMD dibuka oleh kepala
Desa/Kelurahan dengan menguraikan maksud dan tujuan musyawarah.
c. Pengenalan
masalah kesehatan oleh masyarakat sendiri melalui curah pendapat dengan
menggunakan alat peraga, poster dan lain-lain dipimpin oleh petugas Puskesmas
atau bidan di desa.
d. Penyajian hasil SMD oleh tokoh
masyarakat/kader/kelompok SMD.
e.
Perumusan dan penentuan perioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan
masalah (butir c) dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi tehnis dari
petugas Puskesmas/bidan di Desa.
f. Penyusunan Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan, dipimpin oleh
kepala Desa/Kelurahan, dilanjutkan dengan pembentukan forum Desa Siaga dan
penetapan Poskesdes sebagai koordinator UKBM.
G.POKOK PEMBAHASAN
POKOK BAHASAN 1
1 .DENSTIVIKASI MASALAH KESEHATAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu mengidentifikasi masalah
penyakit, lingkungan dan perilaku.
2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan cara identifikasi
masalah penyakit b. Menjelaskan cara identifikasi lingkungan dan perilaku
c. Menjelaskan hubungan antara
penyakit dan perilaku
II. METODE PEMBELAJARAN
1. Curah pendapat
2. Ceramah tanya jawab
3. Diskusi kelompok
III.
WAKTU : 45 menit
IV. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Leptop/LCD
2. Lembar balik/kertas ukuran
plano
3. Meta plan/karton ukuran ⅓
polio
4. Marker/Spidol 5.
Pines/cellotape
V. PROSES PEMBELAJARAN
Langkah 1 : (waktunya ± 5 menit).
Memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan pokok bahasan
Langkah 2 :(waktunya ± 5 menit).
Peserta yang terdiri dari 30 – 35
orang dibagi menjadi 5 kelompok, sehingga setiap kelompok pesertanya terdiri
dari 6 – 7 orang dan minta kesepakatan kepada peserta untuk menentukan nama,
ketua dan sekretaris tiap kelompok.
Langkah 3 :(waktunya ± 30 menit).
• Bagikan kertas meta plan,
cellotape dan spidol kepada setiap peserta dalam kelompok
• Minta kepada setiap orang dalam kelompok
untuk menuliskan jenis penyakit menular akibat perilaku yang paling sering
terjadi di masyarakat dan tempelkan di papan/dinding sesuai kelompok.
• Setelah semua kelompok selesai, maka
fasilitator meminta 1 (satu) orang dalam setiap kelompok untuk menjelaskan
hubungan antara penyakit menular yang dituliskan dengan kondisi lingkungan dan
perilaku masyarakat yang mempengaruhi kejadian penyakit menular tersebut.
Selanjutnya minta kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Lanjutkan
kegiatan diskusi kelompok tersebut sampai semua kelompok dapat menyajikan hasil
diskusinya, dan jangan lupa peserta sebaiknya menuliskan hasil diskusi kelompok
yang sudah dilaksanakan.
• Selanjutnya minta kepada setiap orang dalam
kelompok untuk menuliskan perilaku yang dapat menyebabkan kejadian penyakit
menular di masyarakat dan tempelkan di papan/dinding sesuai kelompok.
• Setelah semua kelompok selesai, maka
fasilitator meminta 1 (satu) orang dalam setiap kelompok untuk menjelaskan
hubungan antara perilaku individu dan kelompok masyarakat yang dapat
mengakibatkan kejadian penyakit menular tersebut. Selanjutnya minta kepada
kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Lanjutkan kegiatan diskusi kelompok
tersebut sampai semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusinya, dan jangan
lupa peserta sebaiknya menuliskan hasil diskusi kelompok yang sudah
dilaksanakan.
Langkah 4 : (waktunya ± 5 menit). Fasilitator selanjutnya
menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan menuliskan jenis penyakit menular yang
paling sering terjadi dan lingkungan dan perilaku masyarakat yang dapat mengakibatkan
kejadian penyakit.
POKOK BAHASAN 2
2 .PERTEMUAN TINGKAT DESA (PTD).
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu mempersiapkan dan
melaksanakan Pertemuan Tingkat Desa (PTD) .
2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan persiapan
dan langkah-langkah PTD
b. Menjelaskan semua komponen yang terlibat dalam PTD
c. Menjelaskan hasil kesepakatan PTD
II. METODE PEMBELAJARAN
1. Curah pendapat
2. Ceramah tanya jawab
3. Diskusi kelompok
III. WAKTU : 45 menit
IV. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Leptop/LCD
2. Lembar balik/kertas ukuran
plano
3. Meta plan/karton ukuran ⅓ polio
4. Marker/Spidol
5. Pines/cellotape
V. PROSES PEMBELAJARAN
Langkah 1 :
(waktunya ± 5 menit).
Memperkenalkan
diri kepada peserta dan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Pertemuan
Tingkat Desa (PTD)
Langkah 2 :
(waktunya ± 5 menit).
Peserta
yang terdiri dari 30 – 35 orang dibagi menjadi 5 kelompok, sehingga setiap
kelompok pesertanya terdiri dari 6 – 7 orang dan minta kesepakatan kepada
peserta untuk menentukan nama tiap kelompok
Langkah 3 : (waktunya ± 30 menit).
• Bagikan
kertas meta plan, cellotape dan spidol kepada setiap peserta dalam kelompok
• Minta
kepada setiap orang dalam kelompok untuk menuliskan langkah-langkah dan peserta
pertemuan tingkat Desa/Kelurahan dan tempelkan di papan/dinding sesuai
kelompok.
• Setelah semua kelompok selesai, maka
fasilitator meminta 1 (satu) orang dalam setiap kelompok untuk menjelaskan
langkah-langkah dan peserta yang terlibat dalam PTD. Selanjutnya minta kepada
kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Lanjutkan kegiatan diskusi kelompok
tersebut sampai semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusinya, dan jangan
lupa peserta sebaiknya menuliskan hasil diskusi kelompok yang sudah dilaksanakan.
• Selanjutnya
fasilitator meminta kepada peserta agar semua kelompok bergabung untuk
mempersiapkan stimulasi PTD. Tentukan 20 peserta yang berperan sebagai Camat,
PKK Kecamatan, Kepala Puskesmas dan Staf, Kepala Desa, PKK Desa, Bidan, Kader,
kelompok Dasa Wisma dll. Kemudian lakukan stimulasi PTD yang diikuti oleh semua
komponen yang terlibat.
Langkah 4 : (waktunya ± 5 menit).
Fasilitator selanjutnya menyimpulkan hasil
diskusi kelompok dan menuliskan langkah-langkah, komponen yang terlibat dan
proses dalam PTD.
POKOK BAHASAN 3
2.SURVEI
MAWAS DIRI (SMD)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu mempersiapkan dan
melaksanakan Survei Mawas Diri (SMD).
2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan langkah-langkah
dan pelaksanaan SMD b. Menjelaskan langkah-langkah rekapitulasi data SMD
c. Menjelaskan analisis masalah
kesehatan hasil SMD
II. METODE PEMBELAJARAN
1. Stimulasi di kela
2. Ceramah tanya jawab
3. Diskusi kelompok
III. WAKTU : 45 menit
IV. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Leptop/LCD
2. Lembar balik/kertas ukuran
plano
3. Format SMD 22 V. PROSES
PEMBELAJARAN
V.PROSES PEMBELAJARAN
Langkah 1 : (waktunya ± 5 menit).
Memperkenalkan diri kepada
peserta dan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Survei Mawas Diri (SMD)
Langkah2 : (waktunya ± 5 menit).
Peserta yang terdiri dari 30 – 35 orang dibagi
menjadi 5 kelompok, sehingga setiap kelompok pesertanya terdiri dari 6 – 7
orang dan minta kesepakatan kepada peserta untuk menentukan nama tiap kelompok
Langkah 3 : (waktunya ± 30 menit)
. • Bagikan format SMD kepada
setiap peserta dalam kelompok dan jelaskan cara pengisian dan wawancara dalam
mengumpulkan data masalah kesehatan dan perilaku
• Minta 1 (satu) orang setiap
kelompok yang berperan sebagai kader untuk
melakukan survei pada anggota
kelompok yang lain yang berperan sebagai kepala rumah tangga. Selanjutnya
fasilitator meminta kepada kelompok untuk merekapitulasi hasil stimulasi SMD
• Setelah semua kelompok selesai, maka
fasilitator meminta 1 (satu) orang dalam setiap kelompok untuk
menjelaskan/mempresentasikan hasil SMD. Selanjutnya minta kepada kelompok lain
untuk memberikan tanggapan. Lanjutkan 23 kegiatan diskusi kelompok tersebut
sampai semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusinya.
• Fasilitator menjelaskan cara untuk
menentukan perioritas masalah hasil SMD.
Langkah 4 : (waktunya ± 5 menit).
Fasilitator selanjutnya menyimpulkan hasil
stimulasi dan diskusi kelompok dalam rangka pengumpulan, pengolahan dan penentuan
perioritas masalah dalam SMD.
POKOK BAHASAN 4
3.MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu mempersiapkan dan
melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
2. Tujuan Khusus Setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan langkah-langkah dan pelaksanaan
MMD
b. Menjelaskan bentuk forum Desa
Siaga
c. Menjelaskan Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) hasil MMD
II. METODE PEMBELAJARAN
1. Curah pendapat
2. Ceramah tanya jawab
3. Diskusi kelompok 24
III. WAKTU : 45 menit
IV. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Leptop/LCD
2. Lembar balik/kertas ukuran
plano 3. Meta plan/karton ukuran ⅓ polio 4. Marker/Spidol 5. Pines/cellotape
V. PROSES PEMBELAJARAN
Langkah 1 : (waktunya ± 5 menit).
Memperkenalkan diri kepada
peserta dan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Musyawarah Masayarakat
Desa (MMD)
Langkah 2 : (waktunya ± 5 menit).
Peserta yang terdiri dari 30 – 35
orang dibagi menjadi 5 kelompok, sehingga setiap kelompok pesertanya terdiri
dari 6 – 7 orang dan minta kesepakatan kepada peserta untuk menentukan nama
tiap kelompok
Langkah 3 : (waktunya ± 75 menit).
• Bagikan kertas meta plan,
cellotape dan spidol kepada setiap peserta dalam kelompok
• Minta kepada setiap orang dalam kelompok
untuk menuliskan langkah-langkah dan peserta MMD dan tempelkan di papan/dinding
sesuai kelompok.
• Setelah semua kelompok selesai, maka
fasilitator meminta 1 (satu) orang dalam setiap kelompok untuk menjelaskan
langkah-langkah 25 dan peserta yang terlibat dalam MMD.
. • Langkah selanjutnya minta
kepada setiap orang dalam kelompok untuk menuliskan hasil MMD.
• Setelah semua kelompok selesai,
maka fasilitator meminta 1 (satu) orang dalam setiap kelompok untuk menjelaskan
langkah-langkah dan peserta yang terlibat dalam MMD. Selanjutnya minta kepada
kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Lanjutkan kegiatan diskusi kelompok
tersebut sampai semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusinya.
• Selanjutnya fasilitator meminta
kepada peserta agar semua kelompok bergabung untuk mempersiapkan stimulasi MMD.
Tentukan peserta yang berperan sebagai Camat, PKK Kecamatan, Kepala Puskesmas
dan Staf, Kepala Desa, PKK Desa, Bidan, Kader, kelompok Dasa Wisma dll.
Kemudian lakukan stimulasi MMD yang diikuti oleh semua komponen yang terlibat.
Langkah 4 : (waktunya ± 5 menit).
Fasilitator selanjutnya menyimpulkan hasil stimulasi dan diskusi kelompok dalam
rangka MMD
CONTOH MMD III KEPERAWATAN
KOMUNITAS MAHASISWA AKPER YAPPI SRAGEN :